Portofolio adalah
kumpulan saham / aset lain yang dimiliki oleh pemodal perorangan atau lembaga.
Menurut Ardiyos (dalam skripsi Aminah, 2004 : 23) tujuan portofolio adalah
mengurangi risiko dengan penganekaragaman kepemilikan efek. Portofolio secara
harfiah memiliki sekumpulan surat–surat. Teori ini disebut teori portofolio
karena mempunyai cara mengestimasikan dana kedalam bentuk surat – surat
berharga, teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa pemilik modal akan
menginvestasikan uangnya kedalam berbagai jenis surat berharga dengan tujuan
mengurangi risiko yang harus ditanggung dan kemudian ingin mendapatkan santunan
( penghasilan ) yang lebih tinggi.
Portofolio optimal
dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model indeks
tunggal. Untuk menentukan portofolio yang optimal dengan model ini, yang
pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio yang efisien. Untuk ini,
semua portofolio yang optimal adalah portofolio yang efisien. Karena setiap
investor mempunyai kurva berbeda yang tidak sama, portoflolio optimal akan
berbeda untuk masing – masing investor. Investor yang lebih menyukai risiko
akan memilih portofolio dengan return yang tinggi dengan membayar risiko yang
juga lebih tinggi. Jika aktiva tidak berisiko dipertimbangkan, aktiva ini dapat
merubah portofolio optimal yang mungkin sudah dipilih oleh investor.
Skema Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal
Garis vertikal
merepresentasikan expected return dan
garis horizontal merepresentasikan risiko portofolio. Bidang ABCDEGH merupakan
gabungan portofolio yang tersaji untuk investor. Garis BCDE menunjukkan efficient frontier, yaitu permukaan
efisien yang berisi kombinasi aset pembentuk portofolio efisien. Garis BCDE
dapat menyediakan titik tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan
garis AGH dengan tingkat risiko yang sama.
Portofolio optimal
ditunjukkan oleh salah satu titik pada bidang kombinasi portofolio garis BCDE.
Penentuan portofolio optimal ini berasal dari preferensi atau pilihan investor
terkait aspek expected return dan
tingkat risiko yang tersedia. Kurva indiferen (U1 dan U2)
merepresentasikan preferensi investor. Berdasarkan Gambar 2.1 terdapat
pertemuan antara kurva indiferen investor dengan bidang efficient frontier di titik D. Oleh karena itu, portofolio optimal
untuk investor berada di titik D karena memberikan expected return dan risiko berdasarkan preferensi investor.
Menentukan Portofolio Efisien
Portofolio
yang efisien (efficient portfolio) didefinisikan sebagai portofolio yang
memberikan return ekspektasi terbesar dengan resiko yang sudah tertentu atau
memberikan resiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang sudah tertentu.
Portofolio yang efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return
ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan resikonya atau menentukan tingkat
resiko tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang
rasional akan memilih portofolio yang efisien ini karena merupakan portofolio
yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return
ekspektasi atau resiko portofolio.
Investor
dapat memilih kombinasi dari aktiva-aktiva untuk membentuk portofolionya.
Seluruh set yang memberikan kemungkinan porofolio yang dapat dibentuk dari
kombinasi n-aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set atau attainable
set. Semua titik di attainable set menyediakan semua kemungkinan portofolio
baik yang efisien maupun yang tidak efisien yang dapat dipilih oleh investor.
Akan tetapi investor yang rasional tidak akan memilih portofolio yang tidak
efisien. Rasional investor hanya tertarik dengan porofolio yang efisien.
Kumpulan (set) dari portofolio yang efisien ini disebut dengan efficient set
atau efficient frontier.
Pemilihan Risiko Optimal
Portofolio
optimal merupakan pilihan dari berbagai sekuritas dari portofolio efisien.
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan
risikonya, atau menentukan tingkat risiko yang tertentu dan kemudian
memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih
portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio.
Dalam memilih portofolio yang optimal ada beberapa pendekatan yaitu:
- Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor. Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai fungsi utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti investor dengan effiicient set. (Jogiyanto, 2000: 193). Tiap investor mempunyai tanggapan risiko yang berbeda-beda. Investor yang mempunyai tanggapan kurang menyukai risiko mungkin akan memilih portofolio di titik B. Tapi, investor lainnya mungkin mempunyai tanggapan risiko berbeda, sehingga mereka memilih portofolio yang lainnya selama portofolio tersebut merupakan portofolio efisien yang masih berada di efficient set. Portofolio mana yang akan dipilih investor tergantung dari fungsi utilitinya masing-masing.
- Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz. Dalam pendekatan ini pemilihan portofolio investor didasarkan pada preferensi mereka terhadap return yang diharapkan dan risiko masing-masing pilihan portofolio, kontribusi yang sangat pentinga bagi investor adalah bagaimana seharusnya melakukan deversifikasi secara optimal. Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz di dasarkan pada empat asumsi, yaitu: (Tandelilin, 2001: 78)1.waktu yang digunakan hanya satu periode, 2. Tidak ada biaya transaksi, 3.Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko, 2.Tidak ada simpanan dan pinjaman bebas risiko. Asumsi bahwa preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai fungsi utility yang sama. Pada kenyatannya tiap-tiap investor memiliki fungsi utilitas yang berbeda, sehinggaportofolio optimal akan dapat berbeda.
- Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko. Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan varian return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama dengan nol, maka kovarian antara bebas resiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar ) = 0 kovarian antara bebas aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut; (jogiyanto, 2000: 195) sBRi = rBRi . sBR . si. Dari pernyataan di atas, maka aset bebas risiko merupaka aset yang tingkat returnnya di masa depan sudah dapat dipastikan pada saat ini karena ditunjukkan oleh varians yang sama dengan nol.
- Portofolio optimal berdasarkan model Indeks Tunggal. Model indeks tunggal dapat digunakan sebagai alternatif dari model Markowitz untuk menentukan efficient set dengan perhitungan yang lebih sederhana. Model ini merupakan penyederhanaan dari model Markowitz. Model ini dikembangkan oleh William Sharpe (1963) yang disebut dengan (single-index model), yang dapat digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko portofolio.(Jogiyanto, 2000: 203). Model indeks tunggal didasarka pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar dan mempunyai reaksi yang sama terhadap suatu faktor atau indeks harga saham gabungan (IHSG), karena return dari suatu sekuritas dan return dari indeks pasar yang umum dapat ditulis sebagai berikut; (Halim, 2003: 78).
- Portofolio optimal berdasarkan model Indeks Ganda. Model indeks ganda menganggap ada faktor lain selain IHSG yang dapat mempengaruhi terjadinya korelasi antar efek. dalam upaya mengestimasi ekspekted return, standar deviasi dan kovarian efek secara akurat model indeks ganda lebih berpotensi sebab actual return efek tidak hanya sensitif terhadap perubahan IHSG atau ada faktor lain yang mungkin mempengaruhi return efek, seperti tingkat bunga bebas risiko. (Halim, 2003: 82). Untuk membentuk portofolio yang efisien, terdapat beberapa asumsi yang harus diperhatikan. Asumsi tersebut antara lain: 1. Perilaku Investor. Bahwa semua investor tidak menyukai risiko (risk averse). Investor yang dihadapkan pada dua pilihan yaitu investasi yang menawarkan keuntungan (return) yang sama dengan risiko yang berbeda, akan memilih investasi yang memiliki risiko yang lebih rendah, 2. Fungsi Utilitas dan Kurva Indeferen. Fungsi utilitas bisa diartikan sebagai fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada. Semakin tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif tersebut. Fungsi utilitas bisa digambarkan dalam bentuk grafik ;sebagai kurva indeferen.
Sangat membantu
BalasHapus