Jenis-Jenis Indeks Saham yang Terdaftar di BEI
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks harga saham
gabungan merupakan indeks yang menggunakan
semua emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk dijadikan sebagai komponen
dalam perhitungan indeks harga. Di samping itu, Bursa Efek Indonesia
memiliki hak untuk memasukkan dan mengeluarkan beberapa emiten/perusahaan yang
tercatat supaya bisa menunjukkan keadaan di pasar modal yang wajar.
Indeks saham IHSG atau
biasanya disebut sebagai Jakarta Composite Index (JCI) ini dibentuk pertama
kali pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator adanya pergerakan dan
perubahan harga saham di BEI. Namun, kenaikan dan penurunan IHSG bukan
mengindikasikan bahwa semua harga saham di BEI mengalami kenaikan atau
penurunan. Alasannya adalah karena apabila
IHSG naik, maka sebagian besar harga saham yang tercatat di bursa cenderung
naik daripada harga saham yang sedang mengalami penurunan dan sebaliknya.
2. Indeks Sektoral
Indeks saham kedua yang perlu diketahui oleh investor adalah indeks saham sektoral. Indeks ini tersusun dari semua emiten yang tercatat di BEI dikategorikan ke dalam sembilan sektor. Sektor ini antara lain adalah sektor Pertanian,Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdagangan dan Jasa. Selain itu, BEI juga menggabungkan emiten-emiten yang masuk kedalam sektor industri dasar, aneka industri, dan insustri bahan konsumsi menjadi indeks Industri Manufaktur.
3. Indeks LQ45
Jenis indeks saham di
BEI selanjutnya adalah indeks saham LQ45. Jenis indeks saham ini adalah indeks saham alternatif selain IHSG.
Selain sebagai pelengkap IHSG, tujuan dibuatnya indeks LQ45 supaya dapat
dijadikan sarana yang obyektif, terpercaya oleh analis keuangan, manajer
investasi dan investor dalam mengawasi pergerakan harga saham-saham di BEI.
Komponen indeks LQ45 adalah 45 emiten yang memiliki likuiditas tinggi dan memiliki kualifikasi berikut:
- Emiten harus memiliki kapitalisasi pasar yang termasuk ke dalam 60 saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar Di BEI dalam kurun waktu satu tahun.
- Emiten dalam indeks LQ45 merupakan salah satu 60 saham yang dinilai paling likuid di bursa karena memiliki nilai transaksi perdagangan terbesar di pasar regular.
- Emiten sudah melakukan listing di Bursa Efek Indonesia minimal tiga bulan terakhir. Oleh karena itu, saham-saham baru yang baru saja melakukan IPO (Initial Public Offer) tidak dapat tergolong dalam indeks LQ45.
- Emiten mempunyai kinerja dan prospek ke depan yang baik.
Investor yang tertarik untuk investasi saham dengan menggunakan pronsip syariah, bisa mempertimbangkan kehadiran indeks saham Jakarta Islamic Index (JII). Indeks saham JII ini terdiri atas 30 saham yang bergerak di bidang industri sesuai dengan prinsip syariah islam. Saham-saham yang termasuk kedalam indeks saham JII adalah saham-saham halal karena sistem operasional emitennya tidak mengandung unsur riba, jadi mayoritas perolehan modal emiten tidak berasal dari utang. Disamping itu, saham-saham dalam JII tidak banyak terbebani bunga hutang yang berlebihan karena debt to equity harus sangat proporsional.
Manfaat adanya indeks saham Jakarta Islamic Index adalah bisa menjadi tolak ukur dalam melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio saham-saham syariah. Adanya indeks JII juga sangat memudahkan investor yang hanya mau investasi di saham dengan prinsip syariah mengingat JII tersusun atas saham-saham yang struktur modalnya sehat, tidak terbebani banyak utang dan halal.
5. Indeks KOMPAS100
Indeks KOMPAS100 adalah indeks saham yang tersusun atas 100 saham dari emiten yang tercatat di BEI. Dengan mewakili sekitar 70-80 persen dari total nilai kapitalisasi seluruh saham di bursa, indeks saham KOMPAS100 bisa memberikan gambaran serta kecenderungan arah pergerakan indeks. Selain itu, indeks ini bisa memberikan manfaat pada investor untuk terus membuat inovasi dalam hal pengelolaan dana yang berbasis saham.
6. Indeks Bisnis-27
Indeks Bisnis-27 diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 lalu dengan bekerja sama dengan Bisnis Indonesia. Saham-saham yang masuk dalam jenis indeks ini adalah saham-saham likuiditas tinggi dan saham pilihan yang didasarkan pada parameter kinerja fundamental serta teknikal.
Kriteria fundamental yang dimaksudkan adalah saham harus memiliki laba usaha, laba bersih, dan Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan DER yang baik. Sedangkan kriteria teknikal akan mempertimbangkan perihal nilai, volume, frekuensi dan jumlah hari transaksi serta kapitalisasi saham-saham. Disamping itu, dalam rangka untuk menjaga saham yang ada dalam indeks Bisnis 27 tetap berkualitas, dibentuklah suatu komite yang akan memberikan opini dari sudut pandang tata kelola perusahaan yang baik dan akuntabilitas.
7. Indeks PEFINDO25
PEFINDO25 adalah indeks harga saham yang terbentuk karena hasil kerjasama dari Bursa Efek Indonesia dan lembaga pemeringkatan Indonesia yaitu PEFINDO. Indeks tersebut terdiri dari emiten-emiten perusahaan kecil dan menengah (SME) yang dipilih dengan mempertimbangkan kinerja keuangan serta kinerja likuiditas.
Dengan membuat suatu indeks acuan yang mengambarkan kinerja saham emiten kecil dan menengah, indeks saham PEFINDO25 bertujuan untuk menyediakan pedoman investasi tambahan bagi para pemodal. Tahapan seleksi untuk saham emiten yang akan masuk kedala indeks ini cukup panjang. Setelah melalui seleksi awal yakni dengan pertimbangan total aset, ROE, dan opini akuntan pada laporan audit, emiten yang berpotensi akan dipilih lagi menjadi 25 saham terbaik dengan melakukan pemeringkatan lebih lanjut.
8. Indeks SRI-KEHATI
Dengan melakukan kerjasama dengan yayasan KEHATI, Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 membentuk indeks saham SRI KEHATI. Tujuan dari dibuatnya indeks saham SRI-KEHATI adalah untuk menyediakan informasi tambahan terhadap para investor terkait dengan perusahaan manakah yang menguntungkan secara ekonomi, namun tetap peduli terhadap lingkungan dan dalam menjalankan bisnisnya dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
Mekanisme untuk memilih 25 saham dilakukan dengan tiga tahap. Tahap pertama adalah seleksi dari aspek bisnis inti, pihak KEHATI akan menilai apakah bisnis dari kandidat emiten bebas dari elemen-elemen negatif seperti misalnya pestisida, nuklir, tembakau, alkohol, dan genetically modified organism. Setelah itu, tahap kedua adalah seleksi aspek finansial emiten dan tahap ketiga adalah aspek fundamental.
9. Indeks Saham Papan Utama Dan Indeks Papan Pengembangan
10. Indeks Individual
Indeks yang terakhir ini menggunakan indeks harga masing-masing saham emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) terhadap harga dasarnya. Perhitungan indeks ini juga menggunakan prinsip yang sama dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Tanggal |
Tindakan Korporasi |
Saham |
8 Mei 2018 |
Saham Perdana Rp.
975/ lembar saham |
770.370.000 |
8 Mei 2018 |
Pencatatan Saham
Pendiri |
6.856.293.000 |
Tahun |
Aset |
Hutang |
Modal |
2019 |
15,38 T |
9,99 T |
5,39 T |
2018 |
12,04 T |
8,04 T |
4,00 T |
2017 |
9,16 T |
6,90 T |
2,25 T |
2016 |
7,32 T |
5,73 T |
1,59 T |
2015 |
5,20 T |
4,03 T |
1,16 T |
Tahun |
Pendapatan |
Laba Bersih |
2019 |
4, 13 T |
1,40 T |
2018 |
3,44 T |
965,31 M |
2017 |
2,9 T |
670,18 M |
2016 |
2,22 T |
412,50 M |
2015 |
1,56 T |
169,21 M |
Tahun |
Operasi |
Pembiayaan |
Investasi |
2019 |
524,45 M |
-9,76 M |
-1,49 T |
2018 |
676,72 M |
735,02 M |
-402,68 M |
2017 |
370,74 M |
304,98 M |
-150,91 M |
2016 |
704,35 M |
234,30 M |
-112,51 M |
2015 |
244,42 M |
160,00 M |
-125,51 M |
Periode |
Financing |
Total Third Party Funds |
September 2019 |
8, 906 |
9,025 |
Juni 2019 |
8,544 |
8,883 |
Maret 2019 |
7,507 |
7,817 |
No |
Nama |
Jenis Saham |
Jumlah |
Persentase |
1 |
PT Bank BTPN Tbk |
Lebih dari 5% |
5.392.590.000 |
70 % |
2 |
Mayarakat |
Kurang dari 5% |
2.308.610.000 |
29,97 % |
3 |
Saham Treasury |
Saham Treasury |
2.500.000 |
0,03 % |
Tanggal |
Tindakan Korporasi |
Saham |
14 November 1999 |
Negara
RI (Seri A) |
1 |
14
November 1995 |
Saham
Perdana (Seri B) @ Rp2.050, |
9.333.332.999 |
03
Agustus 1999 |
Saham
Bonus (Bonus Shares) 50 : 4 |
746.666.640 |
28
Septeber 2004 |
Pemecahan
Saham (Stock Split) 1 : 2 |
10.079.999.640 |
28
Agustus 2013 |
Pemecahan
Saham (Stock Split) 1 : 5 |
80.639.997.120 |
04
September 2018 |
partialDelisting |
1.737.779.800 |
Aset, Hutang dan Modal
Tahun |
Aset |
Hutang |
Modal |
2019 Q3 |
214.990 T |
98.544 T |
116.446 T |
2018 |
206.20 T |
88.89 T |
117.30 T |
2017 |
198.48 T |
86.35 T |
112.13 T |
2016 |
179.61 T |
74.07 T |
105.54 T |
2015 |
166.17 T |
72.75 T |
93.43 T |
Tahun |
Penjualan |
Beban Pokok |
Laba Bersih |
2019 Q3 |
102.631 T |
31.114 T |
|
2018 |
130.78 T |
26.98 T |
|
2017 |
128.26 T |
53.12 T |
32.70 T |
2016 |
116.33 T |
47.47 T |
29.17 T |
2015 |
102.47 T |
42.89 T |
23.32 T |
Tahun |
Operasional |
Investasi |
Pendanaan |
2019 Q3 |
38.263 |
-22.133 |
-18.386 |
2018 |
45.67 T |
-35.09 T |
-18.458 |
2017 |
49.41 T |
-33.01 T |
-21.052 |
2016 |
47.23 T |
-27.56 T |
-17.905 |
2015 |
43.67 T |
-27.42 T |
-6.407 |
Tahun |
Dividen Per Saham |
2019 |
|
2018 |
23.32 T |
2017 |
242.09 |
2016 |
184.44 |
2015 |
167.71 |
No |
Nama |
Jenis |
Jumlah |
Persentase |
1 |
Negara Republik
Indonesia |
Lebih dari 5% |
51.602.353.560 |
52,091 % |
2 |
Masyarakat |
Kurang dari 5% |
47.459.863.040 |
47.459.863.040 |
3 |
Ririek Adriansyah |
Direksi |
1.156.955 |
0,001 % |
4 |
Harry M. Zen |
Direksi |
977.292 |
0,001 % |
5 |
Siti Choiriana |
Direksi |
540 |
0 % |
6 |
Bogi Witjaksono |
Direksi |
55.000 |
0 % |
7 |
Edi Witjara |
Direksi |
32.500 |
0 % |
9 |
Faizal Rochmad
Djoemadi |
Direksi |
182.000 |
0 % |
https://www.inbizia.com/jenisjenis-indeks-saham-bei-yang-perlu-diketahui-investor-271855
https://sahamtop.com/sejarah-saham-tlkm-dari-awal-sampai-sekarang/
Bagus
BalasHapus