Langsung ke konten utama

CAPITAL ASSETS PRICING MODEL (CAMP)

CAPITAL ASSETS PRICING MODEL (CAMP)
CAMP adalah sebuah model yang menggambarkan hungan antara risiko dan return yang diharapkan, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas. Tujuan dari penggunaan model ini adalah untuk menetukan tingkat return yang diharapkan (expected return) dari aset yang berisiko dan menghitung risiko sistematis dalam suatu potofolio dan membandingkannya dengan prediksi tingkat pengembalian (return). Beberapa asumsi-asumsi pada model CAMP (Zubir 2011) adalah sebagai berikut:
  • tidak ada biaya transaksi
  • saham dapat dipecah-pecah dalam satuan yang tidak terbatas
  • tidak ada pajak pendapatan pribadi
  • seseorang tidak dapat mempengaruhi harga saham melalui tindakan membeli atau menjual saham yang dimilikinya.
  • investor adalah orang yang rasional
  • short sale diperbelikan dan tidak terbatas
  • lending dan borrowing pada tingkat bunga bebas risiko dapat dilakukan dalam jumlah yang tidak terbatas
  • semua saham dapat dipasarkan (marketable), termasuk human capital.

Keinginan utama dari investor adalah meminimalkan risiko dan meningkatkan perolehan (minimize risk and maximize return). Asumsi umum bahwa investor individu yang rasional adalah seorang yang tidak menyukai risiko (risk aversive), sehingga investasi yang berisiko harus dapat menawarkan tingkat perolehan yang tinggi (higher rates of return), oleh karena itu investor sangat membutuhkan informasi mengenai risiko dan pengembalian yang diinginkan.

 Risiko investasi yang dihadapi oleh investor (Rose, Peter S., dan Marquis, Milton H. 2006. Money and Capital Markets, Ninth Edition, p 277-280):

  • Market Risk (risiko pasar), sering disebut juga sebagai interest rate risk, nilai investasi akan menjadi turun ketika suku bunga meningkat mengakibatkan pemilik investasi mengalami capital loss. Reinvestment risk, risiko yang disebabkan sebuah aset akan memiliki yield yang lebih sedikit pada beberapa waktu di masa yang akan datang.
  • Default risk. Risiko apabila penerbit aset gagal membayar bunga atau bahkan pokok aset.
  • inflation risk. Risiko menurunya nilai riil aset karena inflasi.
  • Currency risk. Risiko menurunnya nilai aset karena penurunan nilai tukar mata uang yang dipakai oleh aset.
  • Political risk. Risiko menurunya nilai aset karena perubahan dalam peraturan atau hukum karena perubahan kebijakan pemerintah atau perubahan penguasa.
Pembentukan CAMP

Keterangan:

  • Perhatikan titik M, ini merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan pada  portofolio pasar sebesar E(Rm) dengan risiko sebesar βm = 1 (satu).
  • Security Market Line (SML) merupakan garis pasar sekuritas yang menunjukkan bahwa risk and return berhubungan positif linear. Perhatikan SML sebelah kiri titik M. Semakin kecil risiko sistematis (β), maka expected return portofolio atau sekuritas tersebut akan semakin kecil. Sementara itu, SML sebelah kanan titik M menunjukkan bahwa semakin besar β, maka expected return portofolio atau sekuritas tersebut akan semakin besar.
  • Rf merupakan risk free rate atau disebut pula sebagai investasi bebas risiko. Di Indonesia Rf dapat diwakilkan dengan suku bunga deposito atau BI Rate. Perhatikan posisi Rf yaitu berada pada β=0 (nol). Selain itu, SML dimulai dari titik Rsehingga Rf merupakan intercept dari SML.
  • Risk Premium merupakan selisih dari Expected Return Market dengan Risk Free Rate. Hal ini menandakan bahwa risk premium merupakan kelebihan yang akan diterima investor apabila berinvestasi pada aset berisiko dengan risiko sebesar β. Sehingga, Risk Premium merupakan Slope dari SML.
Persamaan CAMP

Persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) adalah :

Rs = Rf + Rp

Dimana :   

Rs = Expected Return on a given risky security

Rf = Risk-free rate

Rp = Risk premium

Kelebihan CAMP

Dalam penggunaannya, CAPM memiliki kelebihan tersendiri dalam mengestimasi return saham. Kelebihan tersebut sebagai berikut:

  • Dapat dipergunakan untuk perhitungan jangka pendek;
  • Data yang dibutuhkan mudah didapatkan;
  • Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengestimasi return
Kekurangan CAMP
Sebagai suatu model asset pricing yang cukup mudah digunakan, CAPM memiliki kekurangan yaitu hanya memperhitungkan market risk sebagai risiko tunggal dalam mengestimasi return saham. Dengan demikian, hasil estimasi kurang akurat.


REFERENSI
Jurnal
Muhammad, Faisal Akram dan Saryadi Saryadi. 2017. PENGARUH CAPITAL ASSET PRICING MODEL TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan – Perusahaan Sub Sektor Perbankan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016). Ilmu Adminitrasi Bisnis. Vol 6 No. 3:3-4

Internet
Ezlina, Emy. 2018. CONTOH MAKALAH CAPM (Capital Asset Pricing Model) dan APT (Arbitrage Pricing Theory)
Mardani, R. 2020. Teori Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

POSTER PASAR MODAL

 

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN, DJIA, STANDARD AND POOR'S INDEX, INDIKATOR PASAR OBLIGASI, VALUE LINE INDEX, INDEKS BEBOBOT SAMA

  1. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, dalam bahasa Iggris disebut juga Jakarta Composite Index atau  JSX Composite merupakan salah satu jenis indeks yang yang ada di  Bursa Efek Indonesia. IHSG merupakan untuk mengukur nilai kinerja seluruh saham yang yang tercatat di suatu bursa efek dengan menggunkan semua saham yang tercatat di bursa efek sebagai komponen penghitung indeks. IHSG digunakan untuk mengetahui perkembangan dan situa umum pasar modal, bukan situasi perusahaan tetentu. Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Manfaat IHSG: Penanda Tren Pasar .  Boleh dibilang, IHSG merupakan nilai rata-rata dari sekelompok saham. Karena menggunakan harga hampir semua saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dalam perhitungannya, IHSG menjadi indikator kinerja bursa saham paling utama. Singkat kata, kalau ingin tahu perkembangan bursa saham ter-update, kamu tinggal melihat pergerakan angka IHSG.Jika I

ISTILAH PRODUK PASAR MODAL

  “ISTILAH DALAM PRODUK-PRODUK PASAR MODAL” A Aktiva                           : Segala kekayaan yang dimiliki suatu badan usaha. Anggota bursa             :Perantara perdagangan efek dan pedagang efek yang                                       melakukan transaksi pembelian dan penjualan efek pada                                       bursa. Average down         :Membeli terus-menerus saham ketika harga saham sedang   turun untuk menurunkan harga portofolio saham yang sudah diakumulasi. Aset lancar                   :Aset yang bisa digunakan dalam jagka waktu pendek. Aset Tidak Lancar       :Aset yang bisa digunakan dalam jangka waktu panjang. Analisa Fundamental   :Teknik berdasarkan analisa laporan keuangan perusahaan. Analisa Teknis             :Teknik berdasarkan analisa pergerakan harga saham (trending) berdasarkan beberapa macam indikator dan yang   terkenal sering dipakai adalah moving average dan price chart. Average Down            :Investor membeli saha