Langsung ke konten utama

PASAR MODAL

 PASAR MODAL

Pasar modal adalah pihak yang membutuhkan  dana jangka panjang  dengan pihak dengan pihak yang membutuhkan sarana investasi pada produk keuangan (saham, obligasi, equitas, surat pengakuan hutang dan lain-lain).

Adapun tujuan dari pasar modal yaitu:

  • memberikan kesempatan terhadap masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya.
  • memberikan kesempatan terhadap masyarakat untuk turut mempunyai perusahaan serta ikut dalam menikmati hasilnya (laba). 
Secara umum fungsi pasar modal yaitu:

  • menambah modal usaha dengan cara menjual saham yang dimiliki ke pasar modal. saham tersebut nantinya akan dibeli oleh perusahaan lain, masyarakat umum, atau bahkan lembaga pemerintah.
  • pemerataan pendapatan, dalam kurun waktu tertentu, saham yang telah dibeli nantinya akan mendatangkan dividen atau keuntungan kepada pihak pembeli. oleh karena itu, penjualan saham dengan pasar modal dapat dinilai sebagai media untuk pemerataan penghasilan.
  • sarana peningkatan kapasitas produksi yang mana terdapatnya tambahan modal yang diperoleh dari  pasar modal , maka produktivitas perusahaan akan ikut meningkat.
  • sarana meningkatkan tenaga kerja, yang mana keberadaan pasar modal dapat menjadi pemicu munculnya perkembangan industri lain yang bisa melahirkan lapangan kerja baru.
  • sarana meningkatkan pendapatan negara, yang mana diveden  yang diperoleh dari oleh pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. sehingga adanya pajak dapat memberikan pendapatan tambahan bagi negara.
PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI DUNIA

Perkembangan pasar modal diawali antara abad ke-17 dan ke- 18. saat itu Belanda menjadi pelapor inovasi dasar-dasar sistem keuangan modern. Sementara kota-kota seperti di Italia masih memproduksi obligasi pemerintah pertama yang dapat di pindahahlikan, mereka tidak mengembangkan keperluan lain untuk lain untuk produksi pasar modal yang telah matang, yaitu bursa saham.

Di awal tahun 1600an, VOC yang merupakan persekutuan dagang asal Belanda yang menguasai aktivitas perdagangan di Asia menjadi yang pertama memperdagangkan obligasi dan lembar saham pada masyarakat umum. Saat itu bentuk perdagangan saham masih berupa lembaran sertifikat kepemilikan saham. Namun saat ini bentuk perdagangan di pasar modal sudah beralih dalam bentuk digital yang disimpan di Rekening Dana Investor.

Saat ini, bursa saham dunia masih dilanda pandemi Covid-19. Walaupun sebagian negara yang lebih awal terkena serangan virus Covid-19 sudah mulai membaik, sebagian negara lainnya masih dalam masa puncak pandemi. berbagai sektor publik dan dunia usaha pun menerima dampak signifikan dari peristiwa global ini, tidak terkecuali pasar saham dunia. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, jika semua bursa saham didunia mengalami penurunan harga efek.  hal ini ditandai dengan indeks harga saham gabungan bursa-bursa global yang serempak menurun selama pandemi seperti di negara Jepang, Tiongkok, Eropa dan Singapura. kondisi yang terjadi di berbagai bursa dunia ini menunjukkan pola yang sama. investor diseluruh dunia sempat mengalami kondisi negatif yang sama, yaitu menderita potensi kerugian yang besar akibat pandemi Covid-19. Namun, dalam dua bulan belakangan ini, investor di seluruh dunia juga turut merasakan kenaikan indeks bursa global, sehingga memberikan sinyal positif akan prospek pertumbuhan indeks saham kedepan nya. 

Secara umum, investor diseluruh dunia mengalami peluang yang sama jika masuk kembali ke pasar saham saat ini, untuk meraih potensi keuntungan yang besar dimasa depan. salah satu yang dapat dipertimbangkan oleh investor untuk menentukan keputusan berinvestasinya adalah posisi keuangan yang dimiliki oleh masing-masing investor. Ilustrasi yang mudah misalnya, jika  investor tersebut merupakan seorang pengusaha.

Terdapat tiga kelompok besar pengusaha dunia yaitu:

kelompok yang bidang usahanya paling besar terkena imbas pandemi Covid-19. seperti sektor pariwisata, barang-barang lifestyle, pusat perbelanjaan, dan cafe. mereka ini tentunya hanya butuh bertahan hidup dan relatif sulit untuk melakukan investasi.

  1. golongan pengusaha yang bidang usahanya terkena imbas pandemi, tetapi hanya mengalami penurunan omzet antara 30-50%. mereka umumnya masih memiliki cash flow yang memadai. Daripada cash flow yang digunakan untuk pengembangan usaha yang belum pasti, mereka bisa meraih peluang dari harga-harga saham yang relatif rendah dengan melakukan investasi di pasar saham.
  2. golongan pebisnis yang justru mendapatkan keuntungan besar selama masa pandemi. Contohnya, pebisnis sembako, produsen masker dan APD, serta sektor usaha lain yang memproduksi barang-barang yang dibutuhkan selama pandemi. Mereka yang ada di kelompok ini bisa memanfaatkan peluang berinvestasi di pasar saham. 
PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA 

Pasar modal di Indonesia telah berkembang pesat sejak diaktifkan kembali oleh pemerintah pada 10 Agustus 1977. Pasar modal memiliki peranan besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Pasar modal memiliki peran sebagai sumber pendanaan perusahaan maupun kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur Indonesia. Sejak kembali berdiri, kapasitas pasar mencatat kinerja yang fantastis. Kapasitas pasar tercatat tumbuh 2,34 juta kali atau sebanyak 234, 43 juta persen. Ke depannya, pasar modal Indonesia juga akan semakin matang untuk bersaing, baik dalam segi literasi pasar modal, produk, maupun menjalin kerja sama.

Perkembangan pasar mosal saat ini bergejolak semenjak pandemi Covid-19. Melihat situasi ini sangat memprihatinkan yang menyebabkan koreksi cukup dalam di pasar modal Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah turun 22% diawal tahun 2020. Tercatat mengalami penurunan saham dikarenakan wabah yang menyerang Indonesia. Pasar modal Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami penurunan yang cukup drastis. Berdasarkan data yang di dapat dapat mulai dari infrastruktur, pertanian, industri, pertambangan dan lainnya sudah mulai melemah sedangkan sektor keuangan mengalami peningkatan.

Dampak pandemi Covid-19 menyebabkan penghambatan aktivitas ekonomi dan perdagangan. Di tengah kondisi seperti ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak akan diam dan akan memantau perkembangan pasar modal di Indonesia untuk tetap menjaga agar tetap beroperasi. Adapun kebijakan yang sudah disiapkan oleh pemerintah dan OJK untuk menangani dampak yang terjadi dalam pasar modal ini, antara lain dengan menurunkan suku bunga bagi kreditur, memberikan kelonggaran pajak dan lain sebagainya. Dimana pemerintah sangat berharap dengan dikeluarkan kebijakan tersebut akan membuat pasar modal kembali setidaknya sedikit lebih membaik dalam keadaan saat ini.

KEADAAN PASAR MODAL SEBELUM MASA NEW NORMAL

Covid-19 ini sudah mendunia dan hampir 99% di dunia yang merasakan dampak dari virus ini yang dimana mengakibatkan banyaknya komplikasi hampir salam segala aspek salah satunya yaitu pasar modal yang mana virus ini membuat pasar modal di Indonesia terombang ambing, tidak hanya di Indonesia saja, hampir seluruh dunia merasakan dampaknya. Akibat dari penyebaran virus secara cepat membuat para petinggi-petinggi negara dengan cepat mengambil tindakan dan langkah-langkah agar pasar modal tidak jatuh.  Kondisi pasar modal yang saat ini sedang dalam goncangan yang disebabkan oleh Covid-19 ini, dimana pemerintah dan OJK sebagai pengawas pasar modal tidak tinggal diam, mereka akan terus membuat kebijakan-kebijakan apabila mereka menganggap pasar modal akan jatuh.

Perlu kita ketahui juga pasar modal merupakan kegiatan dimana para penjual dan pembeli melakukan transaksi dimana yang di perjualbelikan ialah saham, obligasi dan lain-lain. Para investor dari dalam negeri maupun luar negeri bertindak sebagai pelaku dalam pasar modal ini, maka dari itu mengingat virus yang menjalar dengan cepat ini menjatuhkan mental para investor dan membuat para dari dalam negeri maupun luar negeri berfikir dua kali untuk melakukan transaksi pada pasar modal dalam keadaan yang rancu ini.  Adapun kebijakan yang sudah disiapkan oleh pemerintah dan OJK untuk menangani dampak yang terjadi dalam pasar modal ini, antara lain dengan menurunkan suku bunga bagi kreditur, memberikan kelonggaran pajak dan lain sebagainya. Dengan demikian pemerintah berharap agar keadaan ini dapat selesai dengan cepat dan pasar modal kembali normal dan berjalan seperti sediakala agar para investor dapat kembali melakukan transaksi-transaksi dengan para penjual.

KEADAAN PASAR MODAL SESUDAH NEW NORMAL

Memasuki era new normal di pertengahan 2020 Covid-19 masih menjadi tema utama perbincangan di berbagai sektor. Di pasar modal Indonesia, peristiwa ini turut di respon para investor dalam menentukan keputusan arah investasi. Adapun perkembangan pasar modal Indonesia, saat ini hampir seluruh kinerja indeks Bursa Global mengalami penurunan. New normal sendiri dapat diartikan sebagai tatanan baru, yaitu bentuk adaptasi manusia terhadap kondisi disaat vaksin Covid-19 belum ditemukan, namun aktivitas ekonomi tidak boleh berhenti.

Sejak Maret 2020, aktivitas transaksi terus mengalami peningkatan seiring diterbitkannya rangkaian kebijakan pemerintah dan OJK dalam melakukan stabilisasi kondisi perekonomian dalam negeri. Meski aktivitas ekonomi nasional di bayangi pandemi Covid-19, tidak menyurutkan minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal. Sejauh ini, pasar merespon positif terhadap kebijakan new normal. kebijakan untuk mengaktifkan kembali perekonomian ditanggapi secara positif oleh pelaku pasar dengan harapan ekonomi akan kembali bergerak mendekati normal. 


REFERENSI

https://www.suarainvestor.com/pasar-merespon-positif-kebijakan-new-normal/

https://www.mistar.id/ekonomi/new-normal-pasar-modal-tumbuh-13-persen/

https://brainly.co.id/tugas/21251635

https://www.kompasiana.com/febrivalentina/5e81ff0bd541df19e644f962/kondisi-pasar-modal-saat-ini

https://www.i-bisnis.com/2018/09/sejarah-pasar-modal-dunia-indonesia.html?m=1

https://metrojambi.com/read/2020/05/28/53768/dampak-pandemi-covid19-bursa-saham-dunia-mengalami-situasi-yang-sama

https://www.kompasiana.com/gungbayu/5e78fc58097f3655b410fc52/dampak-corona-covid-19-bagi-pasar-modal

https://www.yuksinau.id/pasar-modal/




  

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

POSTER PASAR MODAL

 

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN, DJIA, STANDARD AND POOR'S INDEX, INDIKATOR PASAR OBLIGASI, VALUE LINE INDEX, INDEKS BEBOBOT SAMA

  1. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, dalam bahasa Iggris disebut juga Jakarta Composite Index atau  JSX Composite merupakan salah satu jenis indeks yang yang ada di  Bursa Efek Indonesia. IHSG merupakan untuk mengukur nilai kinerja seluruh saham yang yang tercatat di suatu bursa efek dengan menggunkan semua saham yang tercatat di bursa efek sebagai komponen penghitung indeks. IHSG digunakan untuk mengetahui perkembangan dan situa umum pasar modal, bukan situasi perusahaan tetentu. Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Manfaat IHSG: Penanda Tren Pasar .  Boleh dibilang, IHSG merupakan nilai rata-rata dari sekelompok saham. Karena menggunakan harga hampir semua saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dalam perhitungannya, IHSG menjadi indikator kinerja bursa saham paling utama. Singkat kata, kalau ingin tahu perkembangan bursa saham ter-update, kamu tinggal melihat pergerakan angka IHSG.Jika I

ISTILAH PRODUK PASAR MODAL

  “ISTILAH DALAM PRODUK-PRODUK PASAR MODAL” A Aktiva                           : Segala kekayaan yang dimiliki suatu badan usaha. Anggota bursa             :Perantara perdagangan efek dan pedagang efek yang                                       melakukan transaksi pembelian dan penjualan efek pada                                       bursa. Average down         :Membeli terus-menerus saham ketika harga saham sedang   turun untuk menurunkan harga portofolio saham yang sudah diakumulasi. Aset lancar                   :Aset yang bisa digunakan dalam jagka waktu pendek. Aset Tidak Lancar       :Aset yang bisa digunakan dalam jangka waktu panjang. Analisa Fundamental   :Teknik berdasarkan analisa laporan keuangan perusahaan. Analisa Teknis             :Teknik berdasarkan analisa pergerakan harga saham (trending) berdasarkan beberapa macam indikator dan yang   terkenal sering dipakai adalah moving average dan price chart. Average Down            :Investor membeli saha