Langsung ke konten utama

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN, DJIA, STANDARD AND POOR'S INDEX, INDIKATOR PASAR OBLIGASI, VALUE LINE INDEX, INDEKS BEBOBOT SAMA

 


1. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, dalam bahasa Iggris disebut juga Jakarta Composite Index atau  JSX Composite merupakan salah satu jenis indeks yang yang ada di  Bursa Efek Indonesia. IHSG merupakan untuk mengukur nilai kinerja seluruh saham yang yang tercatat di suatu bursa efek dengan menggunkan semua saham yang tercatat di bursa efek sebagai komponen penghitung indeks. IHSG digunakan untuk mengetahui perkembangan dan situa umum pasar modal, bukan situasi perusahaan tetentu. Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI.

Manfaat IHSG:

  • Penanda Tren PasarBoleh dibilang, IHSG merupakan nilai rata-rata dari sekelompok saham. Karena menggunakan harga hampir semua saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dalam perhitungannya, IHSG menjadi indikator kinerja bursa saham paling utama. Singkat kata, kalau ingin tahu perkembangan bursa saham ter-update, kamu tinggal melihat pergerakan angka IHSG.Jika IHSG cenderung meningkat, bisa disimpulkan harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang meningkat. Sebaliknya, jika IHSG cenderung turun, artinya harga-harga saham di BEI sedang merosot.
  • Pengukur Tingkat Keuntungan. Selain merepresentasikan tren, IHSG juga bisa digunakan untuk menghitung secara rata-rata keuntungan berinvestasi di pasar saham. Misalkan saja di 2008, IHSG berada pada level 1.400. Lima tahun setelahnya, IHSG terus berkembang ke level 4.400. Dari sana dapat dihitung bahwa pertumbuhan indeks dalam lima tahun adalah 3.000, atau secara persentase adalah 214%. Atau bila dihitung secara tahunan, maka secara rata-rata ada kenaikan sebesar 42,8%. Tentunya dengan catatan bahwa keuntungan tersebut hanya dihitung dari pertumbuhan harga saham dan belum memperhitungkan dari nilai dividen yang diterima tiap akhir tahun.
  • Tolok Ukur Portfolio Investasi. IHSG dapat dimanfaatkan ketika kita berinvestasi dalam bentuk saham atau reksa dana. Bila misalnya dalam lima tahun tadi IHSG mampu tumbuh sebesar 214%, lalu saham atau reksa dana yang kita miliki hanya bisa tumbuh di bawah itu atau malah melemah, maka dapat dipastikan bahwa portofolio investasi kita tadi memiliki kinerja buruk dan sudah sepantasnya bagi kita untuk memindahkannya ke portofolio lain yang lebih menjanjikan potensi pertumbuhan yang maksimal. Dengan kata lain IHSG bisa dijadikan tolok ukur atau pembanding portofolio investasi yang kamu miliki.

Cara IHSG dapat berfluktuasi:

Harga saham sangat terpengaruh dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan.

  • Internal: cashflow perusahaan pada laporan keuangan tercatat minus.
  • Eksternal: kebijakan pemerintah memberi dampak negatif terhadap sektor perusahaan.

Tentu saja penurunan harga saham juga dapat memengaruhi penurunan poin IHSG.

2. DJIA (DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE) 

DJIA merupakan indeks pasar saham tertua di Amerika selain dari Indeks transportasi Dow jones. Indeks Dow Jones dikeluarkan pertama kali pada tanggal 26 Mei 1986 oleh editor Wali Street Journal dan Dow Jones Company. Indeks dow jones merupakan representasi dari rata-rata 12 saham dari berbagai industri terpenting di Amerika serikat. Ketika pertama kali dipublikasikan indeks berada pada posisi 40,94. Sekarang ini pemilihan daftar perusahaan yang berhak tercatat dalam Indeks Dow Jones dilakukan oleh editor dari Wall Street Journal. Pemilihan ini didasarkan pada kemampuan perusahaan, aktivitas ekonomi, pertumbuhan laba, dan lain-lain. Perusahaan yang dipilh umumnya adalah perusahaan Amerika yang kegiatan ekonominya telah mendunia. DJIA meliputi 30 perusahaan dengan kapitalisasi besar, yang dipilih secara subjektif oleh editor Wall Street Journal. Sampai saat ini, hanya General Electric yang merupakan bagian dari sejarah awal indeks ini, yang masih masuk ke dalam DJIA. Lainnya telah berubah-ubah.

Indeks ini mempresentasikan dari kegiatan perekonomian di AS. Indeks ini menggambarkan mengenai bagaimana performa perekonomian Amerika. Perusahaan yang tercatat di Indeks Dow jones merupakan perusahaan besar yang beroperasi secara global. Dengan naiknya indeks ini berarti perekonomian AS ikut membaik. Sebagai salah satu negara tujuan ekspor Indonesia, pertumbuhan ekonomi AS dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia memlalui kegiatan ekspor maupun aliran modal masuk baik investasi langsung maupum melalui pasar modal.

Metode perhitungan Indeks:

Metodelogi perhitungan indeks Dow Jones dikenal dengan nama metode harga tertimbang. Walaupun bisa menyesuaikan dengan adanya stocks split, kekurangan dari metode ini adalah tidak memberikan cerminan bahwa perubahan US$1 untuk saham dengan harga US$10 lebih signifikan (dalam hal persentase) daripada perubahan US$1 pada saham dengan harga US$100.

3. Standard and Poor’s Index

Standard and Poor Index atau yang umum dikenal sebagai indeks S&P adalah indeks saham paling populer dan termasuk yang terbesar di Amerika Serikat, selain NASDAQ Composite dan Dow Jones Industrial Average. Indeks pasar saham adalah indikator mengenai kekuatan ekonomi suatu negara. Di AS, ketiga indeks saham tersebut adalah yang paling banyak memutar pasar saham.

Kerja Indeks Standard & Poor’s:

Pada 2012, Standard & Poor’s kembali melakukan gebrakan. Standard and Poor Index selanjutnya menggabungkan operasi indeksnya dengan Indeks Dow Jones untuk memimpin pasar industri ini. McGraw-Hill Cos. membeli S&P ada 1966 dan pada 2016 McGraw Hill Financial mengganti namanya menjadi S&P Global.

4. Value Line Index

Jumlah total perusahaan dalam Indeks Komposit Garis Nilai berada di dekat 1681, dan terdiri dari perusahaan yang sama dengan The Value Line Investment Survey, tidak termasuk dana tertutup. Indeks Komposit Garis Nilai memiliki dua bentuk, Indeks Komposit Geometris Garis Nilai atau Indeks Komposit Aritmatika Garis Nilai. Jumlah perusahaan dalam Indeks Komposit Garis Nilai berfluktuasi berdasarkan faktor-faktor termasuk: penambahan atau penghapusan daftar perusahaan di bursa itu sendiri, merger, akuisisi, kebangkrutan, dan keputusan cakupan yang dibuat oleh Garis Nilai untuk Indeks Gabungan Garis Nilai.

5. Indeks Berbobot Sama

Dua metode untuk menghitung indeks harga berbobot adalah metode Laspeyres dan metode Paasche. Keduanya berbeda hanya pada periode yang digunakan untuk pembobotannya.Metode Laspeyres memakai bobot periode-acuan; artinya harga dan jumlah awal barang-barang digunakan untuk mencari perubahan persen pada akhir periodenya, entah dalam harga atau jumlah yang konsumsi, bergantung pada persoalannya, Metode Paasche memakai bobot tahun-sekarang.

Metode Laspeyres

Angka indeks dengan metode laspeyres merupakan angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya yaitu kuantitas di tahun dasar atau awal tahun (Qo). 

IL= (Pn.Qo)(Po.Qo) x 100

Keterangan:

IL = Angka indeks laspeyres

Pn = Harga tahun yang dihitung harga indeksnya

Po = Harga pada tahun dasar atau awal tahun

Qo = Kuantitas pada tahun dasar atau awal tahun


Metode Paasche

Angka indeks dengan metode paasche merupakan angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya yaitu kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) (Qn). 

IP= (Pn.Qn)(Po.Qn) x 100

Keterangan:

IP = Angka indeks paasche

Pn = Harga per tahun yang dihitung angka indeksnya

Po = Harga pada tahun dasar atau awal tahun

Qn = Kuantitas per tahun yang dihitung angka indeksnya



REFERENSI
Jurnal dan Tesis
Sunardi, Nardi dan Laila Nurmillah Rabiul Ula. 2017. Pengaruh Bi Rate, Inflasi Dan Kurs Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Jurnal Sekuritas. Vol 1. No. 2:33-34

Agung, Ardian Witjaksono. 2010. Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Harga Minyak Dunia, Harga Emas dunia, Kurs rupiah, Indeks Nikkei 225, dan Indeks dow Jones terhadap IHSG. Tesis. Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Semarang.

Internet
Marina. 2019. Macam-Macam Matode Indeks Harga, Kegunaan dan cara Perhitungannya.
Article, Bibit. 2020. 4 Manfaat IHSG yang Wajib kamu Ketahui.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

POSTER PASAR MODAL

 

ISTILAH PRODUK PASAR MODAL

  “ISTILAH DALAM PRODUK-PRODUK PASAR MODAL” A Aktiva                           : Segala kekayaan yang dimiliki suatu badan usaha. Anggota bursa             :Perantara perdagangan efek dan pedagang efek yang                                       melakukan transaksi pembelian dan penjualan efek pada                                       bursa. Average down         :Membeli terus-menerus saham ketika harga saham sedang   turun untuk menurunkan harga portofolio saham yang sudah diakumulasi. Aset lancar                   :Aset yang bisa digunakan dalam jagka waktu pendek. Aset Tidak Lancar       :Aset yang bisa digunakan dalam jangka waktu panjang. Analisa Fundamental   :Teknik berdasarkan analisa laporan keuangan perusahaan. Analisa Teknis             :Teknik berdasarkan analisa pergerakan harga saham (trending) berdasarkan beberapa macam indikator dan yang   terkenal sering dipakai adalah moving average dan price chart. Average Down            :Investor membeli saha