PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN
A. Proses Penelitian
Kuantitatif Survei
Salah satu metode penelitian kuantitatif adalah metode survei. Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Metode penelitian survei adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner) yang tidak mendalam, dan hasil penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.
Jadi dalam penelitian
survei bisa bersifat deskriptif, komparatif, asosiatif, komparatif asosiatif,
dan hubungan struktrual.
Proses atau
langkah-langkah dalam penelitian kuantitatif survei dapat dilihat
pada gambar berikut:
B. Masalah
Sumber Masalah. Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan.
- Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan. Didunia ini yang tetap hanya perubahan, namun sering perubahan itu tidak diharapkan orang-orang tertentu, karena akan dapat menimbulkan masalah. Misalnya orang biasanya menulis menggunakan mesin ketik manual harus ganti dengan komputer, maka akan muncul masalah.
- Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan. Suatu rencana yang telah ditetapkan, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan tujuan dari rencana tersebut, maka tentu ada masalah. Misalnya dengan adanya reformasi diharapkan harga-harga pangan akan turun, ternyata tidak, sehingga timbul masalah.
- Ada pengaduan. Dalam suatu organisasi yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyat setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun pelayanan yang diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi tersebut. Misalnya dalam koran atau majalah yang mengadukan kualitas produk atau pelayanan suatu lembaga, dapat dipandang sebagai masalah, karena diadukan lewat media sehingga banyak orang yang menjadi tahu akan kualitas produk dan kualitas pelayanan.
- Ada Kompetisi. Adanya kompetisi atau saingan sering menimbulkan masalah besar, bila tidak dimanfaatkan untuk kerja sama. Misalnya perusahaan pos dan giro merasa mempunyai masalah setelah ada biro jasa lain yang menerima titipan surat, titipan barang, ada handphone yang dapat digunakan untuk SMS, internet, e-mail. Dalam proposal penelitian, setiap masalah harus ditunjukkan dengan data. Misalnya penelitian tentang SDM, maka masalah SDM harus ditunjukkan dengan data. Masalah SDM misalnya, berapa jumlah SDM yang terbatas, jenjang pendidikan yang rendah, kompetensi dan produktivitas yang masih rendah. Data maslaah dapat diperoleh dari hasi pengamatan pendahuluan terhadap hasil penelitian orang lain, atau dari hasil dokumentasi.
C. Rumusan Masalah
Rumusan malah berbeda
dengan masalah. Kalau masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi., maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang
akan di carikan jawabannya melalui pengumpulan data.
Bentuk-bentuk Rumusan
Masalah Penelitian
Seperti telah dikemukakan bahwa, rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan di carikan jawabannya melalui pengumpulan data bentuk-bentuk masalah penelitian ini dikembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi. Bentuk masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk masalah Deskriptif, komparatif dan asosiatif.
- Rumusan masalah Deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri baik hanya satu pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri).
Contoh rumusan masalah
Deskriptif
1. Seberapa baik
kinerja kabinet bersatu?
2. Bagaimanakah sikap
masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri berbadan hukum?
3. Seberapa tinggi
efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga di Jakarta?
4. Seberapa tinggi
tingkat kepuasan dan apresiasi masyarakat terhadap pelayanan pemerintah daerah
di bidang kesehatan?
Dari beberapa contoh di atas terlihat bahwa setiap pertanyaan penelitian berkenaan dengan satu variabel atau lebih secara mandiri.
- Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.
Contoh rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan
produktivitas kerja anatara Pegawai Negeri BUMN dan swasta? (satu variabel pada
3 sampel).
2. Adakah kesamaan cara
promosi antara perusahaan A dan B?
3. Adakah perbedaan,
kemampuasn dan disiplin kerja antara pegawai Swasra Nasional, dan Perusahaan
asing (dua variabel, pada dua sampel).
4. Adakah perbedaan
kenyamanan naik Kereta Api dan Bus menurut berbagai kelompok masyarakat.
5. Adakah perbedaan
daya tahan berdiri pelayan toko yang berasal dari kota dan desa, gunung (satu
variabel pada 3 sampel).
- Rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Terdapat tiga bentuk
hubungan yaitu:
- Hubungan simetris, merupakan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. Misalnya adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah?
- Hubungan kausal, merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat. Misalnya adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja?, Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja karyawan?
- Hubungan interaktif/resiprocal/ timbal balik, merupakan hubungan yang saling mempengaruhi. Misalnya hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan. Kecerdasan dapat menyebabkan kaya, demikian juga orang kaya dapat meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi.
D. Variabel Penelitian
Kerlinger (1973)
menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat
yang akan dipelajari. Misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan,
status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan
lain-lain. Dibagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan
sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different
values). Dengan demikian variabel merupakan suatu yang bervariasi.
Berdasarkan pengertian
di atas, maka dapat dirumuskan di sini bahwa variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Macam-Macam Variabel
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
- Variabel Independen, variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antocedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
- Variabel Dependen, sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
- Variabel Moderator, yaitu variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen.
- Variabel Intervening, merupakan variabel penyela antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
- Variabel kontrol, yaitu variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang diteliti.
E. Paradigma Penelitian (Model Hubungan Antar Variabel)
paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunujukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, enis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.
Bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif untuk penelitian survei:
1. Model hubungan Sederhana
Model hubungan sederhana terdiri atas satu variabel independen dan dependen. Dalam metode hubungan antar variabel, maka kita dapat menentukan:
a. jumlah rumusan masalah deskriptif ada dua, dan asosiatif ada satu
b. teori yang digunakan ada 2 yaitu: teori tentag alat-alat kerja dan tentang kualitas barang.
c. hipotesis yang dirumuskan ada 2 yaitu: hipotesis deskriptif dan hipotesis asosiatif
d. teknik analisis data
2. Model Hubungan Variabel Berurutan
Dalam metode ini terdapat lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya masih sederhana. Paradigma sederhana, menunjukkan hubnungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen secara berurutan.
3. Model Hubungan Variabel Ganda dengan Dua Variabel Independen
Dalam metode ini terdapat dua variabel independen dan satu dependen. Dalam paradigma ini terdapat 3 rumusan masalah deskriptif, dan 4 rumusan masalah asosiatif (3 korelasi sederhana dan 1 korelasi ganda).
4. Model Hubungan Variabel dengan Tiga Variabel Independen
Dalam metode ini terdapat tiga variabel independen dan satu independen. Rumusan masalah deskriptif ada 4 dan rumusan masalah asosiatif (hubungan) untuk yang sederhana ada 6 yang gan da minimal 1.
5. Model Hubungan VAriabel Ganda dengan Dua Variabel Dependen
Model dengan satu variabel ganda dengan satu variabel independen dan duan dependen. Untuk mencari besarnya hubungan antara X dan Y1, dan X dengan Y2 digunakan teknik korelasi sederhana .
6. Model Hubungan Variabel Ganda dengan Dua VAriabel Independen dan Dua Dependen
Dalam metode ini terdapat dua variabel independen dan dua variabel dependen. Terdapat 4 rumusan masalah deskriptif, dan 6 rumusan masalah hubungan sederhana. Korelasi dan regresi ganda juga dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel secara simultan.
7. Paradigma Jalur (Hubungan VAriabel Jalur)
Teknik analisis statistik yang digunakan dinamakan path analysis (analisis jalur). Analisis ini dilkaukan dengan menggabungkan dua korelasi dan regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variabel dependen terakhir, harus lewat jalur langsun, atau melaului variabel intervening. Dalam paradigma ini terdapat 4 rumusan maslah deskriptif , dan 6 rumusan masalah hubungan.
F. Menemukan Masalah
Untuk menemukan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis masalah yaitu dengan pohon masalah. Dengan analisis masalah melalui pohon masalah,ini maka permasalahan dapat diketahui mana masalah yang penting, yang kurang penting dan yang tidak penting. Melalui analisis masalah ini juga dapat diketahui akar-akar permasalahannya.
Misalnya dalam suatu organisasi produktivitasnya rendah, atau banyak pengaduan dari masyarakat tentang kualitas pelayanan yang diberikan oleh organisasi tersebut. Berdasarkan masalah tersebut, maka selanjutnya dilakukan analisis apakah yang menyebabkan produktivitas kerja organisasi tersebut rendah.Referensi
Sugiyono.2018.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Yogyakarta:ALFABETA
Komentar
Posting Komentar